Palembang,Focuskini
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan mendorong Bulog untuk meningkatkan kapasitas penyerapan beras yang akan diproduksi sebesar 161 ribu ton menjelang panen raya pada Maret 2025.
“Bulog hanya dapat menyerap sebesar 161 ribu ton beras di Sumsel hingga Maret 2025. Jadi penyerapan beras itu hanya dua pertiga dari total produksi panen raya. Oleh sebab itu, kami mendorong Bulog agar meningkatkan kapasitas penyerapan beras tersebut,” ujar Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi usai rapat koordinasi penyerapan gabah di Griya Agung, Selasa (11/2/2025).
Dalam hal ini, pihaknya membentuk satuan tugas (satgas) serta menyiapkan startegi dan mitigasi untuk menyerap gabah petani di sejumlah wilayah di Sumsel.
“Hal itu dilakukan agar harganya sesuai dengan harga pembelian pemerintah (HPP) yaitu senilai Rp6.500 per kilogram, baik dari Bulog maupun swasta,” imbuhnya.
Ia mengungkapkan beberapa kepala daerah melaporkan masih terdapat gabah petani yang dibeli di bawah Rp6.500, sehingga Pemprov Sumsel melaporkan hal tersebut ke kementerian terkait untuk menjadi bahan evaluasi pemerintah dalam mengambil kebijakan.
“Sehingga, kami sepakat untuk membentuk Satgas yang terdiri dari pemerintah provinsi dan daerah, Binda, Bulog, TNI, Polri, dan Kejaksaan untuk mengawal penyerapan gabah petani sesuai dengan HPP,” ungkapnya.
Berdasarkan Keputusan Bapanas Nomor 2 Tahun 2025, HPP Gabah dan Beras antara lain, HPP untuk gabah kering panen (GKP) di petani Rp6.500 per kilogram dengan kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen
HPP GKP di penggilingan Rp6.700 persen dengan kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa maksimal 10 persen.Sedangkan untuk HPP bagi gabah kering giling (GKG) di penggilingan Rp8.000 per kilogram dengan kadar air maksimal 14 persen dan kadar hampa 3 persen
HPP GKG di gudang Bulog Rp8.200 per kilogram dengan kadar air maksimal 14 persen dan kadar hampa 3 persen
HPP Beras di gudang Bulog Rp12.000 per kilogram dengan ketentuan kualitas tertentu seperti derajat sosoh minimal 100 persen, kadar air maksimal 14 persen, butir patah maksimal 25 persen, dan butir menir maksimal 2 persen.
Sedangkan, rafaksi HPP GKP di petani Rp6.500 per kilogram dengan kadar air maksimal 25 persen, dan kadar hampa 10 persen.
HPP GKP di luar kualitas 1 di petani diharga Rp6.200 per kilogram dengan kadar air maksimal 25 persen dan kadar hampa 11-15 persen
HPP GKP diluar kualitas 2 di petani Rp6.075 per kilogram dengan kadar air maksimal 26-30 persen, dan kadar hampa 10 persen
HPP GKP diluar kualitas 3 di petani kadar air Rp5.750 per kilogram dengan kadar air maksimal 26-30 persen, dan kadar hampa 11-15 persen.
HPP GKP di penggilingan harga Rp6.700 per kilogram dengan kadar air maksimal 25 persen, dan kadar hampa 10 persen.
HPP GKP di penggilingan kualitas di luar 1 Rp6.400 per kilogram dengan kadar air maksimal 25 persen, dan kadar hampa 11-15 persen.
HPP GKP di penggilingan kualitas di luar 2 Rp6.275 per kilogram dengan kadar air maksimal 26-30 persen, dan kadar hampa 10 persen.
HPP GKP di penggilingan kualitas di luar 3 Rp5.950 per kilogram dengan kadar air maksimal 26-30 persen, dan kadar hampa 11-15 persen.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Bulog Sumsel Babel Elis Nurhayati mengatakan pihaknya telah bekerjasama dengan 10 pemilik pengilingan di Sumsel supaya dapat membeli gabah sesuai dengan HPP.
“Kami mengimbau para petani agar tetap menjaga kualitas produksinya agar dapat diserap sesuai dengan HPP,” kata dia.(Tia)